Senin, 05 November 2012

Pura Antap Sai

PURA ANTAP SAI



Pendakian rombongan Ashram Gayatri yang ketiga berlanjut ke Puncak Antap Sai, di Dusun Bon, wilayah Pelaga. Acara pendakian ini dipimpin langsung oleh Ida Pandita Agni Yoga Sarasvati, dengan diikuti oleh 17 sisya dari Ashram Gayatri. Pendakian ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 29 September 2012, dan kembali pada tanggal 30 September 2012.

Sekitar pukul 18.00, rombongan sudah tiba di tempat pemberhentian terakhir, dan setelah menitipkan kendaraan di rumah penduduk, akhirnya perjalanan pun dimulai. Sekitar 200 meter berjalan, saya iseng mengabadikan perjalanan kami dengan mengambil gambar pertama, dan ternyata, perjalanan kami telah disambut oleh puluhan orbs yang tertangkap kamera. Mungkin karena perjalanan kami ini telah ditunggu oleh penghuni alam gaib yg ada di bukit ini.

Perjalanan kami lanjutkan, dan sekitar setengah jam perjalanan, Ida Nak Lingsir memerintahkan rombongan untuk berhenti, dan melakukan “Sandhya Puja”. Suasana begitu hening, dan semua peserta begitu khusuk mengikuti sandya puja tersebut. Tidak ketinggalan, moment tersebut juga kami abadikan.

Usai melakukan sandhya puja, kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan terasa begitu indah, dengan nuansa magis yg terasa kental. Di sepanjang perjalanan, kami isi dengan menyanyikan lagu bhajan, dan juga dibantu dengan sebuah tape box yg khusus dipakai buat memutar lagu-lagu bhajan.

 Sampai di sebuah tempat persembahyangan pertama, Ida Nak Lingsir dan rombongan melakukan persembahyangan, dan menghaturkan sesaji, lalu perjalanan kembali kami lanjutkan.
Sekitar pukul 19.00, kami tiba di Madya, dimana terdapat sbuah tanah lapang yg cukup luas, dengan bangunan pelinggih yg agak besar. Disinilah nuansa magi situ kembali hadir dengan kekuatan yg sangat besar. Saat melakukan persembahyangan, tiba-tiba salah seorang peserta mengalami kerasukan, diawali dengan meraung-raung…, dan setelah itu beliau tertawa keras, dengan getaran suara yg membuat bulu kuduk semua peserta jadi berdiri. Suasana terasa begitu mencekam, tetapi.., bersukur sekali, kami mempunyai seorang penglingsir yg bias memberikan ketenangan kepada kami semua. Ida nak lingsir terus melanjutkan puja, dan dilanjutkan dengan mengucapkan “Om Namah Shiva ya” sebanyak 108 kali, sampai akhirnya peserta tersebut sadar kembali, dengan tidak terjadi apapun juga. Acara tersebut dilanjutkan dengan meditasi sesaat, lalu diakhiri dengan parama shanti.

Perjalanan pun kami lanjutkan, jalanan yg sebelumnya bias dibilang landai, kini berubah menjadi terjal. Setapak demi setapak, kami langkahkan kaki menuju ke puncak, dengan satu harapan, yaitu dapat ngaturang bhakti kepada sang pencipta. Menjelang puncak, kami juga melakukan persembahyangan di sebuah tempat yg dikeramatkan disana. Tetap dengan suasana magis yg kental, kami melakukan persembahyangan dengan sangat khidmat.

Perjalanan kami lanjutkan. Sekitar 100 meter menjelang puncak, saya dan beberapa rombongan, mendengar suara seperti ada sesuatu yg jatuh. Lumayan keras, bagaikan buah belasan buah kelapa yg jatuh dari pohonnya sekalian, “Bruk” , begitu terdengar, kami hanya bias saling pandang, tanpa ngengucapkan kata apapun.

Akhirnya…, setelah berjalan sekitar 3 jam, kami pun tiba di puncak. Semilir angin dingin pegunungan, dan hamparan hutan di kegelapan malam, serta indahnya areal pura yg masih alami pun menyambut kedatangan kami. Serentak kami semua bersorak kegirangan, sambil mengucapkan syukur, dan menyanyikan lagu “Om Namah Shiva”. Setelah sejenak menikmati keindahan malam, kami pun melakukan persiapan, untuk tempat tidur, dan juga untuk mengatur kayu bakar untuk agnihotra.

Setelah semua persiapan dirasa cukup, kami pun melakukan upacara Agnihotra, dengan dipimpin oleh ida nak lingsir. Acara begitu khusuk, dengan semua peserta mengikuti acara dengan sangat khidmat. Setelah melakukan upacara agnihotra, yang dilanjutkan dengan acara bhajan, kami pun melakukan shaking sejenak, untuk menggetarkan badan, dan menghadapi dinginnya udara malam.


Ida nak lingsir melanjutkan dengan upacara abhiseka lingam. Satu per  satu, lingam dibersihkan dengan air yg sudah disucikan, dan lantunan do’a yg dilantunkan beliau sembari menyiram lingam-linggam tersebut. Tidak ketinggalan arca sapi nandini yg terletak di bagian depan areal pura.
Setelah semua selesai, kami lanjutkan dengan acara makan bersama, dan dilanjutkan dengan acara bebas. Sebagian ada yg mengambil posisi siap ke meditasi tingkat tinggi, alias tidur, dan sebagian, termasuk saya, hanya ngobrol di sekitar api sisa agnihotra, yg selalu kami jaga agar tetap hidup sampai pagi.
Saat pagi menjelang, sebelum matahari terbit, kami kembali melakukan upacara agnihotra untuk menyambut sang surya menyinari bumi. Setelah agnihotra, ida nak lingsir mengajarkan kami untuk latihan pranayama. Semua mengikuti dengan seksama. 

 
Setelah semua acara selesai, kami kembali makan bersama, dan dilanjutkan dengan menikmati indahnya alam ciptaan sang maha kuasa. Semua peserta merasa kagum terhadap keindahan alam, dan dari dalam hati setiap peserta, merasa bangga dan bersyukur karena telah berhasil tangkil dan mekemit di Pura Puncak Antap Sai.
Setelah semua selesai, kami pun kembali ke dasar, dengan tidak lupa menghaturkan dewa suksma dan mohon pamit kepada Ida Bhatara yg melinggih disana.
Perjalanan turun kami isi dengan bercanda-canda, sehingga perjalanan turun terasa begitu indah, dan tidak terasa berat.

Akhir kata, catatan saya ini saya tutup dengan ucapan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat Beliau lah, kami segenap peserta dharmayatra ini bisa sukses dan selamat sampai di tempat tujuan, dan selamat sampai kembali pulang.

Tidak lupa kami segenap keluarga Ashram Gayatri mengucapkan Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Penglingsir kami “ IDA PANDITA AGNI YOGA SARASVATI” atas segala bimbingan dan tuntunannya, sehingga acara ini bisa berlangsung dengan damai, indah dan selamat.

OM SHANTI SHANTI SHANTI OM……







Tidak ada komentar:

Posting Komentar